Judul : Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan
link : Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan
Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan
Menjadi nelayan adalah salah satu pekerjaan yang banyak dilakukan oleh warga Indonesia, khususnya warga di daerah tepi pantai atau laut. Karena mengingat Indonesia memiliki agraris atau laut yang cukup luas. Sehingga tidak heran jika nelayan menjadi salah satu pekerjaan pokok warga Indonesia yang ada di pinggir pantai atau laut.Mata pencaharian nelayan, baru-baru ini mendapat masalah yang cukup serius. Karena telah dikeluarkan aturan baru bahwa nelayan dilarang menggunakan alat tangkap iklan tertentu. Pengaruh penggunaan alat tangkap ikan ini membuat hasil tangkapan ikan menurun. Hal itu juga menyebabkan penghasilan dari nelayan ikut menurun.
Salah satu alat tangkap ikan yang dilarang yakni cantrang. Tentunya alat tangkap ini bukan tanpa alasan dilarang, melainkan pengaruh penggunaan alat tangkap ikan ini cukup membahayakan keseimbangan kehidupan di bawah laut. Maka tidak heran jika beberapa alat tangkap tersebut dilarang.
Cantrang masuk dalam kelompok pukat tarik berkapal dan termasuk API atau Alat Penangkapan Ikan. Beberapa nelayan di kawasan Jawa Tengah lebih mengenalnya dengan istilah dogol atau pukat dogol. Biasanya alat ini digunakan untuk operasi penangkapan ikan didasar lautan utamanya ikan demersal.
Tak hanya ikan, cantrang juga digunakan untuk menangkap hewan dasar lainnya. Didunia barat, cantrang memiliki kinerja yang mirip dengan demersial danish seine. Berbeda dengan pukat harimau, cantrang hanya ditarik di sepanjang tali utamanya saja.
Meski alat penangkap ikan ini terbilang membantu para nelayan, namun didasarkan dari pertimbangan tentang kelangsungan ekosistem laut maka ini tidak diperbolehkan. Melalui Permen Kelautan dan Perikanan No.2 tahun 2015 yang mengemukakan larangan penggunaan alat penangkap ikan berupa puka tarik dan pukat hela di kawasan perikanan Republik Indonesia.
Tak ayal peraturan yang diberlakukan semenjak 2015 tersebut menuai banyak protes dari nelayan. Namun hal ini ditujukan untuk memperbaiki ekosistem kelautan di Indonesia itu sendiri.
Hal inilah yang menyebabkan hasil tangkapan ikan menjadi menurun. Untuk mengantisipasi hal ini lebih baik pemerintah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada nelayan tentang pengaruh penggunaan alat tangkap ikan.
Sebenarnya pelarangan cantrang sendiri memiliki alasan yang dinilai sangat kuat. Jadi pemerintah sebelumnya telah mempertimbangkan matang-matang tentang keputusannya ini. Selain itu, nelayan sendiri juga cukup menyadari bahwa penggunaan cantrang tidak terlalu menguntungkan. Tak hanya merusak ekosistem kelautan, hasil tangkapan menggunakan cantrang cenderung didominasi oleh ikan kecil dengan harga pasaran yang rendah. Meski begitu, banyak yang tetap kekeh menggunakan cantrang.
Akan lebih baik jika pemerintah memberikan bantuan berupa alat tangkap ikan yang sesuai dan tidak merusak lingkungan. Dilain sisi, larangan penangkapan dengan cantrang ini membuat nelayan beralih ke penangkap ikan lainnya yang hasilnya lebih baik. Meski jumlah tangkapan ikannya menurun, namun ikan yang diperoleh lebih selektif dan memiliki harga jual yang tinggi.
Demikianlah Artikel Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan
Sekianlah artikel Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan dengan alamat link http://pelaut-indo.blogspot.com/2017/05/pengaruh-penggunaan-alat-tangkap-ikan.html
0 Response to "Pengaruh Penggunaan Alat Tangkap Ikan Yang Rugikan Nelayan"
Posting Komentar